Mengenai Saya

Foto saya
Dibukanya tahun 2010 bersamaan dengan bermulanya cerita baru, setidaknya itulah yang terjadi pada aku. Tahun 2009 banyak membawa hal baru, meskipun baru menginjak awal bulan. Begitu heboh sampai aku sendiri takjub, jub…jub…. Anehnya lagi, untuk 2009 ini aku tidak membuat resolusi apa-apa. Just flow like water… pokoknya ada yang berubah deh. Namun di tengah semua kejadian itu, aku ternyata banyak belajar. Belajar untuk ‘melihat lebih’, ‘mendengar lebih’ dan ‘berbicara kurang’. Entah sampai kapan aku akan berdiam sebagai ‘pengamat’. Atas lembar hariku yang setiap hari berganti… Just flow like water, mungkin aku coba dengan ‘mode’ ini dulu deh, siapa tahu memang membawa pembaharuan.

cahaya bulan

cahaya bulanku ...


sejuk pagi tak buatku tersenyum manis ...
sapa mentari pun tak tumbuhkan cinta di jiwaku ...
aku tak tau kenapa ...

hidupku ada di malam hari ...
langit selalu berikan cerita-cerita singkat...
aku selalu terbuai dengan terangnya yang tak pekakan mata ...

sunyi ... tak buatku takut akan kesendirian ...
cahaya malam ini redup ...
seperti itu setiap harinya ...

ini yang membuatku merindukan malam hari ...
cahaya bulan selalu buatku tertidur lelap ...
tak gelap dan tak terlalu terang ...
hati menyebutnya kedamaian ...

cahaya bulan ... selalu ungkapkan rahasia malam
yang terkadang buatku tersenyum saat tidur ...
sinarnya yang redup terkadang menyelinap kesudut mata ...
untuk tampakkan bintang-bintang baru di sela tangisku ...dan buatku tersenyum ...

cahaya bulan ... ini yang akan selalu kurindukan saat matahari terlalu terik ...
yang selalu kurindukan saat pagi terlalu dingin ...
yang selalu kusyukuri saat awan rela tak memeluknya ...

bunda

bunda ... rabu 18 november


andai ... aku tau kapan pergi mu ...
tak sedetik pun aku palingkan wajahku dari pandang mu ...
bunda ... tanpa mu apalah aku ...
berjalan tanpa arah ...

andai ... aku tau maksud katamu ...
tak sekali pun aku membangkang dari marahmu karna tingkah ku ...
bunda ... maaf aku tak tau ...
ucapmu adalah doa terindah ...


kini ... kau melangkah sendiri satu arah ...
tak lihat aku ...
kini ... kau sisakan intuisimu dalam sisa hidupku ...
tak mau tau ...

kau rubah aku dalam sekejap dengan cinta mu ...
kau dewasakan aku dengan amanah mu ...
kau sucikan aku dengan maaf mu ...
beberapa saat sebelum jantung mu berhenti berdetak ...
kau teteskan air mataku ...

terima kasih bunda ...

sakit yang dulu

sakit yang dulu ... rabu 18 november 23 : 00

kau datang dengan cara biasa ...
tak tampak lebih di hadapanku ...
kau buatku biasa ada dihadapan mu ...
hingga aku merasa terbiasa dengan caramu ...

kau terkadang seperti aku ...
sifatmu ... sikapmu ... tampak cerminan dalam diriku ...
nyaman kau buatku jalanni hari-hari denganmu ...
hingga aku merasa terbiasa dengan caramu ...

namun dalam sekejap ...
kau buatku kembali resah ...
kau buatku kehilangan sosokmu ...
aku tak akui ini cinta ... namun jantung ini sangat mengerti ...

kau pergi ...
kau jauh ... dan buatku terluka ...
kau simpan aku diluar hatimu ...
dan buatku kembali rasakan sakit yang dulu ...

sahabat

sahabat aku tau ...

aku mengingatmu kemarin ...
saat pulang bermain layang-layang di tanah lapang itu ...
saat kau menangis dan berusaha mengejar layang-layangmu yang putus ...

sama seperti saat ini ...
kau tetap sama ... tak berbeda dari belasan tahun yang lalu ...
masih sempat menangis dan berusaha mengejar kekasihmu yang pergi ...

aku tau rasa sakit itu ...

dan aku tak mungkin sama seperti saat dulu ...
membantumu mengejar layang-layang yang putus itu ...
ini tugas mu ...
kau yang akan memutuskan kapan kau harus berhenti untuk mengejar ...
aku hanya akan diam ... dan memintamu berhenti saat kau terlihat lelah ...

duduklah sahabat ...

kira-kira ..

kenapa ini ?!
padahal aku sudah lama tak berteman dengan perkiraan-perkiraan seperti dulu ...
karena hanya membawaku kembali lagi kesudut resah ...

dulu aku berteman dengan banyak "kira-kira" ;
kira-kira kalau aku dekati, dia akan menolak atau menerima ?
kira-kira aku bisa bahagia atau tidak dengan dia ?
kira-kira aku bisa kuat menghadapi kenyataan pahit atau tidak ?
kira-kira aku ini dia suka tidak ?
kira-kira berapa lama aku bertahan dengan ketidak pastian ini ?
kira-kira dia memikirkan perasaanku tidak ?
kira-kira dia mau tidak ku ajak pergi senang-senang ?
kira-kira dia akan berpaling atau setia ?
kira-kira dia sama tidak dengan yang pernah ada ?
kira-kira sudah berapa kenal dia dengan ku ?
kira-kira sebanyak ini yang masih bisa ku ingat ....

dan kira-kira ini sudah berapa banyak menyita waktuku .... ?
dan ternyata aku bodoh tak terkira ....

wanita itu ...


Wanita yang tersembunyi di kumpulan kalimat ini mengingatkan aku pada pelangi yang tak sengaja kulihat di pagi hari ...

Indah, hingga membuatku lupa akan kelam yang ku hadapi dimalam sebelumnya ...

Namanya masih menjadi rahasia di saat itu, tapi aku tak perduli ...

Damai ku temukan ... saat aku melihat gelak tawanya, tatapan sendunya dan mendengar suara lembutnya ...

Apakah dia pemeran wanita yang akan Kau titipkan di cerita perjalananku Tuhan ?



Mungkin, Kau saat itu sengaja tinggalkan satu malaikatMu ditengah-tengah perjalananku ...

Ini yang dibilang, bahwa Tuhan Maha Perencana ... Dia hebat dalam merubah situasi hati ... (hehe) aku tersenyum ...

Nafas ini dibuatnya tertahan beberapa saat ... namun darah mengalir dengan cepat ...

Dan ini yang terjadi ... aku tersihir oleh pesonaNya dan pesonamu ... terhipnotis oleh malaikat yang sengaja kau tinggalkan ...

Akhirnya, aku mengaku kalah Tuhan ... Kau matikan aku dalam sekejap dengan cara yang sangat indah ini ...

Rangkaian cerita yang Kau susunkan untuk perjalananku ini sangat-sangat tak tertebak dan mengagumkan ... dan,

Ini hanya satu dari ketidak terhinggaan keindahan rencanaMu untuk perjalananku ... wanita ini hebat Tuhan !!!