Mengenai Saya

Foto saya
Dibukanya tahun 2010 bersamaan dengan bermulanya cerita baru, setidaknya itulah yang terjadi pada aku. Tahun 2009 banyak membawa hal baru, meskipun baru menginjak awal bulan. Begitu heboh sampai aku sendiri takjub, jub…jub…. Anehnya lagi, untuk 2009 ini aku tidak membuat resolusi apa-apa. Just flow like water… pokoknya ada yang berubah deh. Namun di tengah semua kejadian itu, aku ternyata banyak belajar. Belajar untuk ‘melihat lebih’, ‘mendengar lebih’ dan ‘berbicara kurang’. Entah sampai kapan aku akan berdiam sebagai ‘pengamat’. Atas lembar hariku yang setiap hari berganti… Just flow like water, mungkin aku coba dengan ‘mode’ ini dulu deh, siapa tahu memang membawa pembaharuan.

BAPAKku

ini tentang kasih sayang
sore itu aku masih tertawa lepas, masih menghisap banyak batang rokok, banyak yang terlupa dari atap rumahku sendiri,
 apa kabar bapakku ?
 apa kabar adikku dan wisudanya ?
apa kabar kakakku dan anak istrinya ?
serta merta dengan kamarku yang berantakan ?
aku masih tertawa dengan cerita cinta yang bodoh,
aku masih seakan bersedih dengan hal yang sama sekali semu,
 malam itu aku baru saja akan menyimpan lelah di kamar apartmen,
 tiba-tiba ponselku membawaku seakan resah dan marah,
bapakku tak baik,
dia terkapar,
 hendak dibaringkan dikamar IGD
aku resah karna takut kembali terjadi kisah 4 tahun lalu,
saat ibuku tak terselamatkan
 lelahku dengan berat hati aku simpan dihati
banyak cerita pun aku simpan dipikiran saat itu
kulihat lelah yang lebih parah dari muka bapak yang biasa marah
saat itu kulihat ketidak berdayaan dari tubuh bapak yang biasa melawan
 lelahku kalah marahku rendah sesaat aku dirisaukan dengan negosiasi rumit rumah sakit
 padahal ada sosok kalah yang harus diselamatkan
 kenapa ini masih diskusi ambil saja semua hartaku bila perlu
ini amarah, aku tau tapi aku sama sekali takkan selemah bapakku,
dia menangis, pria kuat dan galak itu menangis dia mengatakan lelah dari bibirnya yang dipenuhi kumis yang tak lagi hitam
 matanya sudah tak tajam lagi kali ini sayu sedangkan dulu,
dia sering menyiksaku dengan garang tapi kali ini dia berbeda dia tak ada apa-apanya bisa saja aku membalas perlakuan kasarnya sewaktu dulu tapi air matanya itu buatku gentar buatku ketar ketir aku hanya bisa katakan kalau bapak pernah kuat berarti sama seperti superman dia pun pernah kuat dan pernah tak jadi hebat dan harusnya jangan khawatir istirahatlah dan jangan menangis seperti sore tadi setelah seminggu ada dirumah setelah sekali dalam seumur hidup ku cium keningnya dia kembali menangis aku tau dia bukan sedang sakit aku tau dia bukan sedang merasa sensitif aku tau dia ingin bilang "bapak sayang anak-anak" jadi kalau sayang harusnya bapak sehat dan jangan berpura-pura lemah hajar lagi aku dengan sabukmu hajar lagi aku dengan rotan masukan aku lagi di toren air depan rumah harusnya bapak bisa kalau tidak, aku akan semakin salah . . .

galaxy kinanti

apa kabar ?
bagaimana hidupmu ? kamu tau, hidupku semakin tidak mudah. Takdir masih mencandaiku. Apa yang kau lakukan sebenarnya ?
mengapa kau tetap bergeming di kepalaku dan tak hendak pergi ?

bukankah sudah kupersilahkan padamu untuk terbang mengawan ?
jujur, aku takut. Sepuluh tahun atau dua puluh tahun ke depan aku tak muda lagi. apa yang aku alami nanti ?

apakah tidak ada perubahan dan dunia menjadi begitu menyesakkan ? sepuluh atau dua puluh tahun lagi, apakah kamu tetap menjejali otakku, seperti juga hampir dua puluh terakhir ini ?

apa kabarmu hari ini ? masihkah sendu matamu itu ? aku tau kau tak akan terganti.
sekuat apa pun aura kedatangan orang baru pada hidupku, kamu akan selalu menang. seperti kemarin-kemarin.

katakan kepadaku, bagaimana hidup ini mesti kujalani ? kau tanya apakah aku lelah ?
ya, aku lelah. Belakangan lebih-lebih. ketika aku sadar aku tak remaja lagi. aku menua. tidak lagi menunggumu, tapi aku benar-benar telah menua. aku mulai ketakutan karena semakin jauh dari masa kanak-kanak dulu.

semakin jauh dari waktu ketika aku merasa memilikimu, meski aku tak pernah memilikimu.

sekarang, tanpa menyalahkan janjimu, aku kehilangan semua kata-katamu. bahwa aku selamanya bagimu. bahwa ... kau mengembalikanku ke masa itu. tidakkah kupenting bagimu ?
pernahkah kau memikirkan, sedang apa aku hari ini? sementara ketika kau mendatangi mimpiku, aku menangis.
aku merasakan kehadiranmu, saat itu. aura hatimu. senyum surgamu. bahkan, setelah aku tak lagi berharap untuk bertemu, aku tetap menginginkan auramu.

berharap kamu mampir sejenak dibunga tidurku. sejenak saja, dan itu sudah cukup membuatku menangis. setelah dunia ini,kita tetap akan menyatu, lalu, dimana aku bisa menemuimu ? semakin aku merasa pernah memiliki, semakin keras rasanya kehilangan. mana yang lebih baik ?

ini bukan tentangmu, melainkan aku. kau tau, tiba-tiba aku mengkhawatirkan masa depanku. sesuatu yang dulu tidak pernah ku pikirkan. dimana kah kau pada masa depanku ? ketika kita telah semakin menua dan lemah dimanakah kau pada waktu itu? masihkan kau akan memberikan senyummu?

tiba-tiba aku ketakutan dan kehilangan pegangan. kali pertama setelah begitu jauh langkah kakiku dan aku tak pernah ragu atau berhenti. tiba-tiba, aku begini rapuh dan berharap kamu ada disini. menatapku, menghantui aku. memahami apa yang ada dibenakku... hampir selama ini ... masih berhakkah aku menemuimu, meluruhkan segala resahku. mungkin sudah tidak lagi. atau, memang tidak pernah aku miliku hak untuk itu. yang pasti, aku begitu merindukanmu... berkeinginan merengkuh tanganmu. menangis dipelukmu. bisakah ? tentu saja tidak. kau pun pasti akan menolak. mungkin, ini waktuku untuk melangkah lagi. entah untuk apa, entah untuk siapa.

yang pasti bukan untuk diriku.

kau bawa pergi semua kesempatanku untuk bahagia sebenar-benarnya. aku menua dengan rasa yang tersisa. mungkin, aku akan membaginya kepada orang-orang. aku akan sisakan sedikit untuk tetap mengingatmu. bukan mauku tapi memang takdir ini mengharuskanku berbuat begitu. kau begitu kuat. auramu begitu kuat. aku sangat rindu... sangat ingin mendengarkan hangat suaramu seperti dulu.

senandung lagu cinta

senandung lagu cinta
tercipta untukmu
yg getarkan jiwa ini
lumpuhkan jantungku

kecantikan sempurna
yg tak terlukiskan
bahagia kan diri ini
saat bersamamu

* meskipun ku sadari
tak mungkin memelukmu
waktu kau isyaratkan
bahwa dirimu tlah bersamanya

reff: tatap matamu untuk yg terakhir
siksa batinku yg mencintamu
ku pasrahkan pada Illahi
relakan untuknya

lekuk tubuh anggunmu
bagaikan sang dewi
di dalam sanubariku
terukur wajahmu

repeat *
repeat reff

reff2: jurang yg dalam pisahkan kita
yg tak mungkin untuk dilalui
biarlah lagu cinta ini
terdengar dalam kalbu