Mengenai Saya

Foto saya
Dibukanya tahun 2010 bersamaan dengan bermulanya cerita baru, setidaknya itulah yang terjadi pada aku. Tahun 2009 banyak membawa hal baru, meskipun baru menginjak awal bulan. Begitu heboh sampai aku sendiri takjub, jub…jub…. Anehnya lagi, untuk 2009 ini aku tidak membuat resolusi apa-apa. Just flow like water… pokoknya ada yang berubah deh. Namun di tengah semua kejadian itu, aku ternyata banyak belajar. Belajar untuk ‘melihat lebih’, ‘mendengar lebih’ dan ‘berbicara kurang’. Entah sampai kapan aku akan berdiam sebagai ‘pengamat’. Atas lembar hariku yang setiap hari berganti… Just flow like water, mungkin aku coba dengan ‘mode’ ini dulu deh, siapa tahu memang membawa pembaharuan.

permohonan atau doa ??

ini doa atau permohonan ??? doa = permohonan ??? akhirnya tetap saja berharap ...

ya Alloh ...

berapa lama lagi aku harus berkata "cukup ya Alloh aku sudah lelah" ...
berapa banyak lagi keluhan-keluhan itu kembali menguap di dadaku ...

setiap detik ... mulai dari kemarin-kemarin ...
aku sudah mengaku tobat ..
namun ... cahaya Mu ...tak sampai di hatiku ...

akhirnya aku kembali melangkah dalam gelap ...
dengan penuh percaya diri ...
dengan penuh rasa angkuh ...
dengan melukis indah dosa dalam sejarah hidupku ...
semua kulakukan atas dasar memuaskan nafsu ku dari kebutaan ...

namun sejujurnya hati ini menangis ya Alloh ...
tak ada tangan lembut yang membelaiku untuk menuntunku kembali ke jalan yang penuh dengan cahayamu ...
tak ada suara merdu yang bisa kudengar seperti saat dulu dimana aku sering dengarkan dari mushola-mushola yang janjikan keindahan untuk semua umat ...

ya Alloh ... bila ini doa maka tolong kabulkanlah ...
dan bila ini hanya keluhan maka pecutlah aku ...
kembalikan aku walau sedikit kau kasari ... walaupun aku yakin kau takkan pernah kasari aku ...

namun aku ...

selalu ingin mengenalMu ...
dan jadi kekasihMu ...

3840 x 15 menit bu ... aku mengenang 40 hari nya ...

3840 x 15 menit bu ... aku mengenang 40 hari nya ...

(ruang ICU ini masih ku ingat ...
dimana aku tertipu oleh ibuku ...)

15 menit sesaat aku menepuk bahunya ...
dia mengangguk penuh semangat ...
seolah berkata "aku pasti sembuh nak ... "

rasanya menenangkan saat dia tersenyum ...
hilang segala resah ...
hingga tawa pun berlari-lari ke arah para sahabat ...

15 menit setelah aku menepuk bahunya ...
jiwaku bergoncang ...
berharap ini tawaku yang salah berlari ... (gurauan) ...

15 menit setelah aku menepuk bahunya ...
aku tertipu ...
dia ... pergi ...

15 menit aku terdiam ... kurang lebih ...
rasanya sakit ...
berat langkahku menuju ruang itu ...

15 menit wajahnya terikat kafan putih ...
ibu ... rasanya aku merindukanmu ...
kau pandai bu ...
anggukanmu ... buatku ringan melepaskanmu ...

3840 x 15 menit bu ...
kau pergi sudah ...
aku hanya berteman dengan yasiin yang sering kau baca bu ...

saat ini ... 15 menit setelah aku merindukanmu bu ...
tunggu aku disurgaNya untuk bersama lagi ...
aku berdoa ...
saatnya nanti kita tertawa lagi ...
sekarang banggalah miliki aku bu ...

aku cinta ibu ...

lelah ...

lelah

aku tersadar saat Tuhan menyentuhku langsung ke hati yang terdalam ...

dengan caraNya dia bisikan ayat2nya melalui telinga yang sengaja kututup rapat ...

namun akhirnya dia sampaikan melalui mataku yang kututup namun rasanya sangat perih ... tapi ku tau ini ada hikmahnya ...

sampai saat ini aku masih ingin menjadi pesawat terbang pada tahun 1996 ...
12 tahun yang lalu ...

aku masih mendengar dan melihat anak2 kecil berteriak "pesawat minta uang!!!!"
begitu bangganya mereka ...

pesawat yang mengalahkan sosok ayah ...
pesawat yang mengalahkan sosok naga ...
yah ... begitu hebat dan tangguhnya ...
mengudara hingga...hingga dan tak terhingga ...

terkadang aku ingin menjadi seorang penggali kubur ...
namun aku takut pada kesedihan ...
hah ... aku ingin merasakan lelah yang menenangkan ...

pelangi tolong gambarkan aku sosok surya saat ini juga ...

aku seperti kata2 ini saat ini ...
sulit di mengerti ...
aku kelabu ...
aku hitam ...
aku surut dari lautan ...
aku menggema dari kebisingan ...

aku merindukan Nya dan nya dan nya ...

Puisi...Bila Ibu Boleh Memilih for everyone dikutip dari maya salim audah

meski bukan seorang ibu,puisi ini menyentuh dan jadi sadar nihh kalo ibu itu pilihannya berat banget

Bila Ibu Boleh Memilih

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak,… engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

memilih diam

aku hanya memilih diam
ketika hanya aku yang disakiti olehmu
aku hanya memilih diam
saat dusta mengoyak keyakinanku akan cintamu….

lelah aku berkata,tapi tak bermakna
letih aku berujar,namun hanya akan menyengsarakan keinginanmu yang semu

aku yang seharusnya bahagia
hanya bisa meratapi
betapa sakitnya tercampakan
dan dikalahkan dalam permainanku sendiri

tapi biar aku tercabik oleh rasa sakit
namun sekali lagi aku hanya memilih diam
untuk ku mulai bertanya
cukupkah kesakitan yang kau goreskan ini
menghentikan cintaku padamu…?

catatan seharian yang tak berpoint ...

belajar menulis diri ..

di mulai dari bangun pagi, tak ada rasa syukur sama sekali ...
entah berapa ratus kali ini berulang ...
sebenarnya tak ada kata terlambat untuk berpikir positif ...
hanya saja otak ini terlalu terbuai dengan hiruk pikuk masalah yang lalu lalang di depan mata ...

di siang hari ... ini pertengahan hari ... masih tak bersyukur juga ...
berjalan, menatap dengan dahi mengerenyit (entah apa kata yang pantas) yang jelas membuat otot2 muka tampak lebih tua dan syaraf kepala tampak terasa pegal dan pusing ...
panas matahari tak sama sekali membuatku bersyukur atas oksigen yang masih keluar masuk paru2ku ...
hanya umpatan2 yang entah dengan sengaja atau tidak atau bahkan memang kebiasaan lidahku di setiap episode kehidupan ...

sampai kapan ini ... waktu yang orang2 banggakan sudah tiba ...
warnanya senja itu yang orang2 bilang, aku bingung mengejeknya ...
yang jelas di sepertiga hari ini masih saja aku membual ...
hampir sehari kawan aku ada di simpang kebodohan ini ...

malam ... aku pun tertidur ...

sisi lain diriku

ketika aku tersakiti, mungkin disana orang terdekatku akan penuh rasa peduli datang dan memelukku ...
disisi lain aku merasa dikasihani ... namun di sisi lain aku merasa aku tak sendiri lagi ...

aku lelaki itu yang menjadi kenyataan, dan lelaki tak boleh menangis itu yang menjadi banyak pernyataan ...

aku tak tau, berapa lebar luka yang menggores hatiku ... namun rasanya hampir ke sudut2 jantungku perihnya ... sakit sekali .. hingga paru2ku enggan mengempis kembali saat ku tarik nafas ...

hingga tiba pada suatu kesal yang tak kuharap, dan berujung pada satu doa pada pendusta ..
aku ingin lukaku ini melebar hingga ke jantung hatimu ... hingga kau bisa sedikit rasakan sakitnya ...
sedikit saja ...

dan akhirnya ... kau pun terluka ... walau bukan karena lukaku ...
kau terluka karena bodohmu dalam memainkan hatimu ...

sisi lain diriku berkata .. aku senang kau menangis ... karna kau akan tau ... pelajaran apa yang saat ini kukerjakan sampai aku merasa setengah gila ...

dilema!

Betapa puas hatiku

Melihatmu menangis

Karena nilai merahmu

Sebagai balasan

Sikapmu selama ini

Mengabaikan pelajaran

Dalam setiap pertemuan

Makanya jangan kau remehkan aku

sendiri

jalan itu tampak panjang dan sepi ...
aku ...
berjalan perlahan sambil menunduk ...
tak berani melihat kedepan terlalu lama ...
aku takut ... mereka tiba-tiba hadir dan menggangguku lagi ...

mereka ramah ... namun akhirnya menusukkan kuku-kukunya ...
ini sudah terjadi berulang-ulang ...

tak ada kawan ... lawan ... dan sapaan ...
aku puas dengan begini ...

menjauhlah ... ku ingin berjalan meratap ...
mengenal langkah setapak ...
tak berkelok-kelok ...
tanpa tujuan ...
dan itu sendiri ...

introspeksi

lelah aku menjadi salah ...
maka benarkan aku ...

lelah aku menjadi liar ...
maka benarkan aku ...

lelah aku membangkang ...
maka benarkan aku ...

terlalu sia-sia waktuku ...
maka benarkan aku ...

benarkan aku dengan segala dayamu ...
aku ingin benar di depan mu ...