ini tentang kasih sayang
apa kabar bapakku ?
apa kabar adikku dan wisudanya ?
apa kabar kakakku dan anak istrinya ?
serta merta dengan kamarku yang berantakan ?
aku masih tertawa dengan cerita cinta yang bodoh,
aku masih seakan bersedih dengan hal yang sama sekali semu,
malam itu aku baru saja akan menyimpan lelah di kamar apartmen,
tiba-tiba ponselku membawaku seakan resah dan marah,
bapakku tak baik,
dia terkapar,
hendak dibaringkan dikamar IGD
aku resah karna takut kembali terjadi kisah 4 tahun lalu,
saat ibuku tak terselamatkan
lelahku dengan berat hati aku simpan dihati
banyak cerita pun aku simpan dipikiran saat itu
kulihat lelah yang lebih parah dari muka bapak yang biasa marah
saat itu kulihat ketidak berdayaan dari tubuh bapak yang biasa melawan
lelahku kalah marahku rendah sesaat aku dirisaukan dengan negosiasi rumit rumah sakit
padahal ada sosok kalah yang harus diselamatkan
kenapa ini masih diskusi ambil saja semua hartaku bila perlu
ini amarah, aku tau tapi aku sama sekali takkan selemah bapakku,
dia menangis, pria kuat dan galak itu menangis dia mengatakan lelah dari bibirnya yang dipenuhi kumis yang tak lagi hitam
matanya sudah tak tajam lagi kali ini sayu sedangkan dulu,
dia sering menyiksaku dengan garang tapi kali ini dia berbeda dia tak ada apa-apanya bisa saja aku membalas perlakuan kasarnya sewaktu dulu tapi air matanya itu buatku gentar buatku ketar ketir aku hanya bisa katakan kalau bapak pernah kuat berarti sama seperti superman dia pun pernah kuat dan pernah tak jadi hebat dan harusnya jangan khawatir istirahatlah dan jangan menangis seperti sore tadi setelah seminggu ada dirumah setelah sekali dalam seumur hidup ku cium keningnya dia kembali menangis aku tau dia bukan sedang sakit aku tau dia bukan sedang merasa sensitif aku tau dia ingin bilang "bapak sayang anak-anak" jadi kalau sayang harusnya bapak sehat dan jangan berpura-pura lemah hajar lagi aku dengan sabukmu hajar lagi aku dengan rotan masukan aku lagi di toren air depan rumah harusnya bapak bisa kalau tidak, aku akan semakin salah . . .